Panduan Menulis Esai

Pengertian
Esai merupakan karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.

Karakteristik
Esai memiliki tiga karakteristik, antara lain:
1.Pendek
 Esai bukanlah yang beratus-ratus halaman, namun cukup 1-2 lembar saja atau tergantung instansi yang meminta karena jika terlalu banyak orang-orang yang akan malas untuk membacanya, dan juga esai diharapkan dapat dibaca dengan santai sehingga gagasan di dalamnya dapat diterima.
2.Subjektif
Esai merupakan sudut pandang dari diri penulis sendiri sehingga ide/opini/gagasan merupakan murni dari pikiran penulis, bukan dari sudut pandang orang lain.
3.Satu pokok masalah
Dalam satu esai membahas satu pokok masalah sehingga tidak bercabang-cabang masalahnya, jika ada dua masalah maka penulis dapat membuat dua buah esai.

Tipe
Dalam penulisannya, esai memiliki tiga tipe, antara lain :
1.Persegi (datar)
Hanya membahas satu hal saja dan tidak meluas maupun menyempit. Contohnya, dari awal hingga akhir esai hanya membahas sistem pemerintahan demokrasi.
2.Segitiga (khusus ke umum)
Membahas satu hal yang khusus terlebih dahulu, kemudian membahas secara umum. Contohnya, di awal membahas sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan membahas sistem pemerintahan demokrasi.
3.Segitiga terbalik (umum ke khusus)
Membahas secara umum suatu topik, kemudian membahas topik tersebut yang sudah disempitkan. Contohnya, di awal membahas sistem pemerintahan demokrasi, kemudian dilanjutkan dengan hanya membahas sistem pemerintahan demokrasi di Amerika Serikat.

Sistematika
Dalam pembuatannya, esai terdiri dari tiga struktur pembentuk antara lain :
1.Pendahuluan
Gambaran umum mengenai sesuatu yang akan penulis bahas. Busa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan misalnya saja pernahkah anda mendegar penyakit AIDS? SARS? Atau penyakit yang disebabkan oleh virus? Di sini juga ditambahkan dengan pendapat penulis berdasarkan fakta permasalahan yang ada. Porsi pendahuluan dalam esai yaitu sebanyak 15%
2.Isi
Di sini penulis dapat mengkritisi apa yang telah terjadi. Di sini penulis dapat menuangkan semua opini/kritik/komentarnya mengenai topik yang dibahas. Namun, penulis tidak boleh hanya berkomentar tetapi juga harus member solusi yang kongkret dan solusi tersebut harus lebih banyak dari opini. Dalam esai, 80% dari keseluruhannya adalah isi.
3.Penutup
Merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari analisis penulis serta saran penulis. Penutup hanya mendapat 5% dari kesuluruhan esai.

Perlu diketahui bahwa dalam penulisannya, pendahuluan, isi, dan penutup ditulis secara implisit. Maksudnya tidak ditulis A. Pendahuluan blablabla, B. Isi blablabla C. Penutup blablabla tetapi cukup ditulis dalam bentuk kumpulan paragraf tanpa ada pembagian bab.

Poin-Poin Penting
  Ada tujuh poin-poin penting dalam esai, antara lain :
1. Ide/gagasan   : Kekreatifan dan keunikan sudut pandang.
2. Bahasa    : Pemilihan diksi/pilihan kata yang tepat.
3. Kritis   : Menganalisis suatu permasalahan secara detail.
4. Judul   : Judul harus dibuat eye catching. Biasanya berupa pertanyaan,           singkatan, dan gabungan frasa yang memiliki akhiran yang sama. Contoh :
     a.Pacaran, Cinta atau Nafsu Semata?
     b.Tolak HENI (Himpitan Ekonomi Nikah Dini)
     c.Orang Tua Mengedukasi, Pemuda Beraksi, HIV dapat Diatasi
5. Berani beda  : Berani memiliki pandangan yang berbeda dari orang lain. Misalnya, jika kebanyakan orang setuju dengan suatu masalah, maka pandangan penulis tidak setuju dengan masalah tersebut beserta alasan dan opini yang mendukung.
6. Koheren   : Ada keterpaduan antar paragraf dalam esai.
7. Singkat, padat, dan jelas : Esai tidak terlalu panjang, tidak bertele-tele dan jelas mengenai apa yang dimaksud

Yang Perlu Diketahui
Bagaimana agar suatu esai yang berisi opini/gagasan penulis itu bisa diterima orang lain? Tentu saja opini/gagasan itu harus masuk akal/rasional/logis dapat dan dipertanggungjawabkan. Jadi tidak hanya opini penulis saja tapi harus ada fakta-fakta yang mendasari gagasan tersebut. Untuk itu, esai perlu ditambahkan sumber fakta agar dapat dipertanggungjawabkan. Dengan persentase 80% opini, 20% fakta. Dan yang terpenting dalam esai adalah solusi yang diberikan penulis. Penulis tidak hanya mengkritisi sesuatu, tetapi juga harus memberi solusi. Dengan demikian, esai yang dibuat bisa menjadi esai yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MyPosts