Kedekatan..

Selalu berdekatan dengan seluruh anggota keluarga, tentunya menjadi hal yang menyenangkan. Idealnya, orangtua dan anak-anak bisa berinteraksi dan berkomunikasi setiap hari. Nyatanya tidak semua keluarga dapat berkumpul setiap hari. Sebagian orangtua, baik Ayah atau Ibu, bisa saja mempunyai pekerjaan yang menuntutnya berjauhan dengan anak-anak.


Untuk anak-anak yang masih berusia batita (bawah tiga tahun), memang perlakuannya bisa lebih sederhana. Yang penting, orangtua memiliki orang sebagai perpanjangan tangan yang dapat memberikan rasa aman bagi anak.

Namun, untuk anak usia 3-6 tahun, figur ayah dan ibu dibutuhkan untuk pembentukan nilai (value). Untuk anak laki-laki, mereka membutuhkan figur ayah. Sedangkan, untuk anak perempuan membutuhkan figur ibu.

Meskipun demikian, orangtua tetap berusaha menjalin komunikasi dengan si kecil. Mulai dari berpamitan ketika akan berangkat kerja, kemudian rutin menelepon untuk menanyakan kabarnya.

Orangtua juga sebaiknya selalu berusaha untuk menjelaskan segala sesuatu secara jelas, detil, terbuka dan jujur. Pasalnya, anak usia tersebut memiliki kecenderungan transeduktif dan egosentris. Tanpa dibarengi dengan pengasuh atau orang yang bisa mendampingi anak dengan baik, anak bisa jadi tidak stabil secara psikologis. Biasanya, hal ini diungkapkan anak melalui menangis, memukul atau mengamuk yang dikenal dengan istilah temper tantrum.

Penting untuk orangtua tetap meluangkan waktu yang berkualitas dengan anak-anak. Pada akhir pekan atau waktu berkumpul bersama keluarga, maka kegiatan makan dapat dilakukan di rumah. Hal itu dapat memicu rasa kebersamaan antar anggota keluarga. Berbeda ketika waktu makan dilakukan luar, anak-anak akan cenderung terpengaruh oleh suasana di sekelilingnya.

Kemudian ketika orangtua akan kembali berangkat bekerja, maka usahakan untuk berpamitan kepada anak secara jujur. Katakan bahwa orangtuanya pergi untuk bekerja. Bisa juga dijelaskan tujuan orangtuanya bekerja.

Jika kondisi tidak memungkinkan seluruh anggota keluarga berkumpul setiap hari, ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar ikatan emosioanal tetap terjaga, antara lain :

  • Untuk orangtua yang bekerja di luar kota atau luar negeri yang terpisahdengan anak-anaknya, usahakan untuk terus berkomunikasi setiap hari kepada seluruh anggota keluarga. Apalagi perkembangan teknologi semakin memungkinkan Anda berkomunikasi lebih mudah. Ingat, jauh dimata tidak harus selalu jauh dihati.
  • Berikan rambu-rambu pengasuhan kepada orang yang Anda percaya. Ingatkanagar nama Ayah atau Ibu dapat didengar oleh anak. Misalnya, Ayah pergi bekerja untuk mencari uang untuk Kakak sekolah, dll.
  • Untuk anak-anak batita, sosok seseorang yang selalu dapat membuatnya aman amatlah penting. Orangtua, terutama ibu, jangan cemburu berlebihan ketikaanak terlihat lebih dekat dengan pengasuhnya. Sebab, secara instingtif anak juga mengerti bahwa dia memiliki ayah dan ibu.
  • Bersikaplah terbuka dan jujur kepada anak. Orangtua yang membohongianak-anaknya, justru beresiko mendorong perasaan agresif dan negatif pada diri anak. Apalagi, anak belum bisa mengambil kesimpulan secara keseluruhan dan cenderung menyalahkan diri atas sesuatu yang terjadi.
  • Luangkan waktu sebanyak-banyaknya yang ada bersama anak. Nikmati waktujalan pagi bersama, bermain bersama dan waktu makan bersama dengan anak-anak. Luangkan waktu untuk bercerita dan merasa diperhatikan.
  • Sangat bagus jika dapat melakukan hobi atau kegiatan bersama yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Pergi memancing bersama atau sekedar mengunjungi rumah kerabat, bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan jika dilakukan bersama keluarga yang dicintai.

MyPosts