Lomba Menulis Nasional UNICEF

Jakarta, ykai.net – Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan UNICEF menyelenggaran Lomba Menulis Nasional untuk memperebutkan “Penghargaan KNPPPA, UNICEF dan YKAI untuk Penulis Muda Indonesia 2010”.

Lomba menulis nasional 2010 bertemakan “Realita Budaya di Mata Anak “.

Konsep budaya mengandung pengertian sebagai suatu sistem dan nilai-nilai yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Konsep ini secara luas mencakup sistem nilai dan keyakinan suatu komunitas yang mewarnai perilaku dan kegiatan warganya, cara atau kebiasaan kerja yang telah membudaya atau tertanam dalam satu komunitas, serta suatu pola tingkah laku masyarakat dalam komunitas (seperti pemikiran, tindakan, pembicaraan, ritual/upacara dan benda-benda).

Berbagai kondisi dan masalah ada di masyarakat, seperti : korupsi, kemiskinan, kekerasan, kenakalan remaja, anak gizi buruk, kasus Reog Ponorogo dan Tari Pendet, dst. Bagaimanakah kaitannya dengan budaya kita? Apa pendapatmu mengenai esensi sebuah budaya? Apakah ada bentuk perlindungan anak atau kekerasan dalam suatu budaya? Permasalahan budaya apa saja yang dihadapi bangsa kita?

Kamu bisa mengeksplorasi dan mengembangkan hal-hal di atas dalam bentuk tulisan.

Persyaratan:

- Peserta berusia 12-18 tahun (SMP/SMU/sederajat).

- Bentuk artikel, asli, panjang tulisan 4-7 halaman kertas A 4, huruf Arial 12pt dan spasi 1.5.

- Sertakan data diri : nama, keterangan sekolah, kelas dan usia (disertai fotocopi bukti diri : KTP/ Kartu Pelajar). Tuliskan alamat jelas dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Cantumkan juga dari mana anda memperoleh informasi lomba.

- Tulisan dikirim ke : Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI)

Jalan Tebet Barat Dalam V/26, Jakarta Selatan – 12810.

Paling lambat 7 Juni 2010 (stempel pos).

- Pengumuman pemenang dapat dilihat di http://www.ykai.net pada minggu pertama bulan Juli 2010.

- Selain penyerahan Penghargaan Penulis Muda Indonesia 2010 bagi kategori SMP dan SMU, 20 naskah terbaik akan dibukukan, mendapatkan hadian menarik, dan mengikuti Creative Writing Workshop.

- Untuk informasi selengkapnya bisa menghubungi :

Nomor Telepon : 021-98292335; 021-98282905;

021- 93810517, 0878-77379859 (Aya);

0812-9464364 (Yuyun);

0818-660654, 021-99832967 (Susan).

Fax : 021-8312694
Website : http://www.ykai.net

TSRC road to OPSI



Bulan Juni mendatang akan dimulai perhelatan akbar yang akan diselenggarakan Kementerian Pendidikan Nasional. Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia atau sering disebut OPSI adalah ajang bergengsi tingkat nasional yang menuntut para pesertanya bisa meyakinkan para dewan juri bahwa karyanya itu orisinil dan patut diikutsertakan dalam ICYS (International Conference of Young Scientists).

OPSI sendiri merupakan reinkarnasi dari Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) yang sudah diselenggarakan 32 kali hingga yang terakhir adalah LPIR 2009 kemarin. OPSI tetap dalam atmosfer penelitian. Metamorfosis dari LPIR, OPSI muncul dengan sistem baru, model penjurian yang baru, dan penghargaan yang baru. LPIR menampilkan juara I sebagai peraih medali emas, juara II sebagai peraih medali perak, dan juara III sebagai peraih medali perunggu. Di samping itu, tahun 2009 kemarin, LPIR mengadakan juara harapan I dan II. Ada tiga penghargaan khusus yaitu kategori presentasi terbaik, peragaan terbaik, bahasa terbaik.

Saat ini, penghargaan OPSI berlipat ganda karena di dalam OPSI setiap naskah dipilah-pilah berdasarkan bidang ilmunya masing-masing. Setiap bidang terdiri dari penghargaan sendiri pula. Sehingga secara keseluruhan, medali dalam OPSI jauh lebih banyak dari pada LPIR.

Melihat peluang yang begitu besar, semua SMA kembali berbenah diri untuk mewakilkan siswa-siswa terbaiknya untuk diikutkan dalam lomba tersebut. Salah satunya SMA Negeri 1 Teladan Yogyakarta. Dengan alokasi dana yang memadai, SMA Teladan menginginkan menjadi juara umum mewakili Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan semangat membara, para siswa yang tergabung dalam Teladan Science Club mengajak siswa lain untuk aktif dalam melakukan penelitian. Dengan demikian pola pikir ilmiah bisa tertanam dengan kuat.

Menjadi juara tentu sangat diimpikan siswa-siswa Indonesia. Mereka berkompetisi dalam wadah sportivitas. Hal itu pulalah yang tertanam di dalam pikiran siswa Teladan. Dengan keyakinan tersebut, mereka yakin mampu membuat karya yang dapat menembus ICYS. Mereka akan berusaha meneruskan tradisi emas penelitian. Menutup LPIR dengan emas, mengawali OPSI dengan emas pula. Teladan Jayamahe!

by: Yan Restu Freski, TSC level 25

MyPosts