Perolehan Medali Olimpiade Sains 2010 Medan, 1-7 Agustus 2010


Olimpiade Sains Nasional 2010 telah menyelesaikan semua bidang studi yang di kompetisikan sesuai dengan tujuan penyelenggaraannya adalah menumbuhkembangkan budaya kompetitif dikalangan siswa SMA/MA pada tingkat sekolah, menjaring siswa-siswa unggul dibidang sains, matematik, astronomi dan ekonomi yang dipersiapkan menjadi anggota tim nasional dan internasional, motivasi siswa lebih gemar belajar sains dan memacu peningkatan mutu pendidikan khususnya dibidang sains. Pelaksanaan Olimpiade ini melibatkan panitia pusat dan daerah, untuk tempat pelaksanaan tes dibagi menjadi beberapa tempat diantaranya adalah :

1.

Bidang Matematika

:

SMA Shafiyyatul Amaliyyah

2.

Bidang Fisika

:

SMAN 1 Medan

3.

Bidang Biologi

:

SMAS Harapan 3 Deli Serdang

4.

Bidang Kimia

:

SMAS Sutomo 1 Medan

5.

Bidang Komputer/ Informatika

:

SMAS Shafiyyatul Amaliyyah

6.

Bidang Astronomi

:

Universitas Sumatera Utara

7.

Bidang Ekonomi

:

Universitas Sumatera Utara

8.

Bidang Kebumian

:

SMAN 2 Medan, Stasiun Metrologi Sempali Medan dan Geologi di Tuntungan Medan

Olimpiade Sains Nasional 2010 di Medan telah melahirkan juara-juara baru pada tingkat nasional untuk dapat melihat perolehan medali dan Kategori terbaik dan peraihnya dapat dilihat dengan mengunduh dan melihatnya pada tautan (link) format PDF dibawah ini:

1. Perolehan Medali pada tiap propinsi
2. Perolehan medali Emas lengkap dengan nama peraihnya
3. Perolehan medali Perak lengkap dengan nama peraihnya
4. Perolehan medali Perunggu lengkap dengan nama peraihnya
5. Perolehan Penghargaan Kategori terbaik

Terima kasih kepada semua yang telah terlibat pada penyelenggaraan OLIMPIADE SAINS NASIONAL IX Medan-SUMATERA UTARA, 1-7 Agustus 2010, Selamat Kepada Para Juara tingkatkan terus prestasimu, Sampai jumpa di ajang bergengsi pelajar indonesia pada OLIMPIADE SAINS NASIONAL X MANADO-SULAWESI UTARA.

Sumber : http://www.siswapsma.org/index.php?option=com_content&view=article&id=97:perolehan-medali-olimpiade-sains-2010-medan-1-7-agustus-2010&catid=38:osn&Itemid=65

model : ahmad raditya cahya baswara TSC L25

Lihatlah sekelilingmu, ada barang-barang kebutuhan manusia: lampu bohlam, lampu neon, laptop, mouse, stempel, lem, kamera, jam tangan, jam meja, jam dinding, baterai, botol minuman, semuanya sajalah. Tahu itu semua hasil dari apa? Betul, penelitian!

Kita pernah mendengar atau membaca begini, "menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli,...". Para ahli? Wow mereka tentunya berwajah serius, berambut gondrong, berkacamata, tidak pernah mandi identik dengan nglembur, dan sebagainya.

Sebut saja Edison, penemu bohlam lampu. Konon baru setelah sekitar 1000 kali percobaan, untuk terakhirnya baru bisa menemukan lampu pijar. Ckckck...
Einstein dengan 'pemikiran cemerlang'nya bisa merumuskan teori relativitas. Masih banyak penemu-penemu yang menurut kita 'para ahli' itu.

Sesempit itukah arti dari para ahli? Mendefinisikan 'ahli' tergantung dari sudut apa yang dipakai. Tetapi secara umum, 'ahli' bermakna mempunyai kemampuan khusus di bidang tertentu. Ahli kimia berarti jago dalam bidang kimia.

Lalu, apakah kita termasuk para ahli? Apakah kita cukup pandai dengan ilmu tertentu? Tidak? Kalau tidak, apakah kita tidak bisa membuat suatu penelitian?

NASA Temukan Molekul Bola Terbesar Di Luar Angkasa

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) - Luar angkasa bukanlah ruang hampa. Galaksi kita menyimpan ribuan misteri.

BBC Memberitakan, Baru-baru ini, para astronom Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan molekul karbon pertama di luar angkasa dengan menggunakan teleskop, Spitzer.

Molekul karbon yang dinamai Buckyballs itu berbentuk seperti bola sepak, lengkap dengan bidang segi lima di kulitnya. Molekul itu diberi nama Buckyballs sesuai dengan nama arsitek kubah geodesi yang bernama Buckminster Fuller.

Buckyballs sebelumnya diyakini berada (mengapung) di luar angkasa. Dan molekul tersebut telah diamati sejak 25 tahun lalu di labolatorium. Sayang, pengamatan terhenti karena Buckyballs tidak terdeteksi lagi hingga saat ini ditemukan kembali.

“Kami menemukan molekul yang sekarang diketahui sebagai molekul terbesar yang eksis di luar angkasa,” ujar astronom Jan Cami dari University of Western Ontario, Kanada dan Institut SETI di Mountain View, California, Kamis waktu setempat.

“Kami sangat senang dengan ditemukannya molekul ini. Sebab, molekul ini memiliki keunikan pada sifatnya yang menjadikan mereka memiliki peranan penting dalam segala macam proses fisika dan kimia yang terjadi di ruang angkasa,” lanjut Cami yang menuliskan penemuan tersebut di jurnal science online.

Buckyballs tersusun dari 60 atom karbon tiga dimensi dengan struktur bola. Pola bola yang berupa segi enam dan segi lima seperti yang terdapat pada bola sepak.

Sejak Dulu Sebelumnya pada 1970 di Jepang, seorang profesor bernama Eiji Osawa telah memprediksikan keberadaan buckyballs. Namun, mereka belum mengamatinya sampai pengamatan pertama di laboratorium percobaan pada 1985.

Peneliti menyimulasikan kondisi penuaan di atmosfer bintang raksasa yang kaya karbon, dimana rantai karbonnya telah terdeteksi. Anehnya, percobaan ini menyebabkan pembentukan buckminsterfullerenes dalam jumlah besar.

Molekul-molekul ini ditemukan di bumi pada jelaga lilin, lapisan batu, dan meteorit.

Studi tentang fullerene dan molekul yang masih dalam kerabatnya telah tumbuh menjadi sebuah bidang penelitian yang maju karena kekuatan unik molekul tersebut berupa unsur kimia yang luar biasa dan sifat fisik yang unik.

Aplikasi yang potensial menggunakan molekul ini di antaranya, yaitu baja, pengiriman (transportasi) obat, dan teknologi superkonduktor.

Sir Harry Kroto yang berbagi Penghargaan Nobel 1996 di bidang kimia dengan Bob Curl dan Rick Smalley dalam penemuan buckyballs berkata

“Ini merupakan terobosan paling menarik dan memberikan bukti meyakinkan bahwa buckyball telah lama ada, sejak zaman dahulu di gelap relung dari galaksi kita.”. (ar/inl/kj) www.suaramedia.com

MyPosts