AMANAH

Sebuah amanah baru untuk sebagian TSC level 26 kembali turun, dengan tanggung jawab yang tidak begitu kecil dan bisa dikatakan cukup berat. Amanah yang bertujuan amat mulia yaitu mengenalkan penghuni baru bumi teladan kita ini, tentang karya ilmiah remaja (KIR).
GVT 2009 itulah event yang memberikan amanah baru dengan tanggung jawab yang tak begitu ringan, kepada TSCers terutama level 26. Event yang memberikan sebuah jabatan untuk mengajarkan sang penghuni baru bumi teladan tadi tak lain SIE KIR GVT 2009. Sebuah sie yang jika diibaratkan sebagai sebuah pedang, maka pedang kir itu bermata empat. Mata pedang yang membimbing sang pedang untu menebas segala halang rintang untuk mencapai satu tujuan.
Apa atau siapakah sang empat mata pedang itu? Mata pedang itu adalah para koor SIE KIR GVT 2009, yang memimpin para anggotanya untuk mencapai satu tujuan mengenalkan para penghuni baru bumi teladan tentang science. Empat mata pedang yaitu Agastya Nugraha Putra, Setyo Utami Wisnu Santi, Andikailham Rahmatullah, dan Retno Wulandari. Mereka memimpin dan mengoordinasi sebuah sie yang selalu berselimutkan KIR GVT 2009! APA? KIR GVT 2009! APA? KIR GVT 2009! GUE BANGET.. sehingga mereka selalu semangat untuk mencapai tujuan mereka tadi.

Jangan kaitkan BOM dengan Islam

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur meminta agar semua pihak tidak saling menuduh ataupun mengaitkan peristiwa pengeboman yang terjadi di JW Marriott dan Ritz-Carlton dengan umat Islam sebelum diketahui siapa sebenarnya pelaku aksi teror itu.

Ketua PWM Jatim Syafik Mugni, di Surabaya, Sabtu (18/7) mengatakan, secara organisasi pihaknya mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang menjadikan puluhan korban terluka dan beberapa lainnya meninggal dunia.

Menurutnya, tindakan itu tidak Islami, dan pada hakekatnya Islam mengutuk keras setiap tindakan kekerasan hingga menyebabkan hilangnya nyawa orang lain. "Kami mengutuk keras dan meminta agar aparat bisa mengusut siapa pelakunya, karena tidak ada yang diuntungkan dalam peristiwa ini baik bangsa Indonesia, maupun umat Islam," katanya.

Bahkan aksi bom bunuh diri ini, kata dia, bisa menghambat dakwah Islam. Pasalnya, selama ini setiap peristiwa aksi pengeboman arahnya selalu tertuju pada umat Islam, padahal tidak demikian. "Kami khawatir aksi bom bunuh diri ini akan merusak citra umat Islam, apalagi mayoritas warga Indonesia memeluk agama Islam. Untuk itu saya tegaskan agar masyarakat tidak terpancing atau terprovokasi yang hanya akan memperkeruh suasana," katanya sembari meminta masyarakat tetap tenang dan tidak saling tuduh, sambil menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian.

Sementara menanggapi pandangan sejumlah kalangan bahwa Muhammadiyah termasuk salah satu dari jaringan Islam Mujahidin Indonesia, Syafik mengatakan itu tidak benar. "Kami tidak ada hubungannya dengan mereka, dan tidak ada anggota Muhammadiyah yang masuk anggota mereka," katanya.

Bahkan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga telah menginstruksikan kepada semua jajaran Muhammadiyah baik di tingkat provinsi hingga kabupaten dan pengurus ranting, supaya meluruskan persepi miring tersebut.

Sesuatu yang Terlupakan

GVT 2009, satu event yang kembali amanahkan kita menjadi seorang panitia dengan tanggung jawab yang begitu besar. Amanah yang pertama bagi TSCers level 26, yang sadar atau tak sadar telah membuat kita berubah dari biasanya ya walaupun hanya untuk sementara, tahukah kita apa sesuatu yang berubah dari kita, ketika kita dihadapkan pada sebuah event pertama yang begitu sakral dengan tanggung jawab yang sangat besar itu?
Sesuatu yang berubah dari kita yaitu sebuah sikap kita yang jika kita lihat sehari-hari begitu melekat di diri kita, percaya atau tidak, sikap itu adalah bagaimana kita menghargai dan memperlakukan waktu.
Ingatkah kita ketika di hari-hari biasa, ketika kita mempunyai suatu acara entah itu rapat, latihan rutin (larut) sadar atau tak sadar kita begitu mempermainkan waktu, kita acara kita itu biasa dan seringnya datang atau mengikuti acara tersebut jauh dari waktu yang ditentukan dengan alasan yang begitu banyak dan tak sedikit dari alasan tersebut yang tidak bisa diminta pertanggungjawaban, naasnya hal ini justru menjadi kebiasaan yang sangat mewarnai kehidupan kita.
Apa kita tak memikirkan bagaimana ruginya kita jika kita kehilangan waktu atau menggunakan waktu hanya untuk pekerjaan yang sesungguhnya sia - sia?
Disini di GVT 2009 sebuah event pertama yang begitu sakral dengan begitu tanggung jawab berat, giliran waktulah yang mempermainkan kita, dia menunjukkan begitu berharganya keberadaan sang waktu, di GVT 2009 tak ada kata terlambat, yang ada kita harus begitu menghargai atau paling tidak kita terlihat menghargai sang waktu detik demi detik yang dihiasi oleh suasana tersendiri yang tidak akan kita dapatkan di event - event lain.

MyPosts