Putra Indonesia Temukan Senyawa 1,3 Oxaphospholes


PALANGKARAYA - Universitas Palangkaraya (Unpar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Prof Dr Ciptadi berhasil menemukan senyawa kimia baru yaitu senyawa 1,3-oxaphospholes.


Kepala Lembaga Penelitian Unpar tersebut membenarkan ia berhasil menemukan senyawa baru 1,3-oxaphospholes itu, saat diwawancarai di di Palangkaraya, Jumat (11/9).

Dijelaskannya, senyawa 1,3-oxaphospholes yang ditemukannya itu, terindikasi sebagai senyawa yang bermanfaat untuk antibiotik dan pestisida. Senyawa itu dibuat dari unsur phosphorus.

"Saat berada studi di Perancis, saya menemukan 40 senyawa oxaphospholes dan derivat-derivatnya (turunannya)," katanya.

Dari 40 senyawa baru tersebut 30 di antaranya sudah dikirim ke Bayern Jerman, sebuah lembaga farmasi yang ada di jerman. Sementara 10 senyawa baru lainnya masih dikembangkan mahasiswa program doktor (S3) di ENSCM Montapellier II Perancis.

Penemuan senyawa baru olehnya itu diharapkan dapat dipatenkan bersama-sama dengan Prof Dr Cristau, seorang guru besar asal Perancis selaku dosen pembimbing saat melakukan penelitian di laboraorium universitas tersebut.

Berdasarkan keterangan guru besar bidang biokimia/ kimia organik Unpar tersebut, penemuan tersebut cukup membanggakan bangsa Indonesia, karena jarang terdapat mahasiswa Indonesia menemukan senyawa baru di perguruan tinggi itu.

Oleh karena itu, ketika diumumkan penemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Perancis ikut menghadiri dan mengucapkan selamat atas penemuan tersebut.

Pengembangan penelitian ini masih terus dilakukan bekerjasama dengan laboratorium kimia organik ENSCM Universite Montpellier II Perancis.

Penemuan senyawa-senyawa baru tersebut sebagian sudah diseminarkan di berbagai negara di Eropa dan Asia seperti perancis, Inggris, Jerman, dan jepang.

"Sebagian juga sudah dipublikasikan pada jurnal internasional, seperti Acta Crystallographica, European Jounal of Organik Chemistry, Journal of Organometallic Chemistry, Phosphorus Sulfur and Silicon," katanya.

Ia menemukan senyawa itu saat ia mengambil program doktor (S3) kimia biomolekul di ENSCM Universite Montapellier II, Perancis

Bakteri Mengubah Sampah Jadi Energi

Bakteri Geobacter sulfurreducens (Foto: Times of India)

WASHINGTON - Ilmuwan dari University of Massachusetts menemukan salah satu jenis bakteri memiliki kemampuan sebagai pembangkit energi. Bakteri ini kemudian digunakan dalam sel bahan bakar mikroba untuk mengubah sampah menjadi energi listrik.

Derek Lovley dan timnya menempatkan bakteri bernama Geobacter sulfurreducens dalam sebuah wadah isolasi bersama dengan perangkat proyeksi mini bernama pili.

"Proyeksi mini dalam jumlah besar yang ditempatkan bersama bakteri kemudian akan mentransfer elektron untuk membangkitkan energi dalam sel bahan bakar," kata Lovley seperti dikutip dari Time of India, Rabu (9/9/2009).

Bakteri yang juga disebut KN400 itu kemudian tumbuh pada grafit anoda sel bahan bakar. KN400 membentuk bio-film berukuran tebal pada permukaan anoda yang kemudian menimbulkan arus listrik.

Pada proses tersebut, ilmuwan menemukan pilin dalam jumlah cukup besar. Pilin adalah protein yang membuat serat halus untuk menghasilkan arus listrik melalui bio-film.

"Kawat pijar dari proyeksi mikroskopik bernama pili berfungsi sebagai nanowire mikroba. Dengan menggunakan strain bakteri untuk membangkitkan listrik akan meningkatkan energi yang dihasilkan," kata Lovley.

2 Tahun, Indonesia Miliki 628 Desa Mandiri Energi

ilustrasi (Foto: Ist)

JAKARTA - Setelah dua tahun diluncurkan, program Desa Mandiri Energi telah menjangkau 628 desa di 27 provinsi. Teknologi yang digunakan desa-desa tersebut untuk menghasilkan energi antara lain antara lain mikrohidro, biogas, dan biodiesel berbahan jarak pagar.

Diharapkan pada akhir tahun 2014 seluruh teknologi ini dapat membantu mendorong pembangunan desa-desa miskin dan terpencil secara berkelanjutan.

"Untuk memenuhi target ini DME program akan memperkuat pelaksanaan program dengan membagi teknologi menjadi beberapa kelompok," ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pertanian dan Kelautan Menko Perekonomian Bayu Khrisnamurti, dalam kata sambutannya di acara Expose Evaluasi Dua Tahun Program DME, di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Kamis, (10/9/2009).

Dijelaskannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007 telah meluncurkan program DME dalam upaya meningkatkan pasokan dan meragamkan sumber energi, sekaligus meningkatkan kesempatan kesempatan dan produktivitas kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya didaerah pedesaan terkecil.

Program DME diharapkan dapat pula memberikan konstribusi bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan, sebagaimana keberhasilan program energi pedesaan di negara lain seperti India, dalam pengembangan energi terbarukan dan China dalam program listrik masuk desa.

Selain itu, program DME diharapkan juga menjadi instrumen untuk mengatasi kecemburuan sosial akibat kontrasnya perbedaan ekonomi di daerah kaya sumber saya alam termasuk energi seperti yang terjasi di Riau, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Papua.

Berbeda dengan program energi yang ada di Indonesia, program DME menitikberatkan berbagai pilihan teknologi energi terbarukan pada sumber kekayaan alam desa setempat sangat tinggi, dengan demikian berbagai teknologi akan dikembangkan dalam pelaksanaan program DME.

Untuk keperluan tersebut, program DME yang dikoordinasikan oleh Deputi II Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan melibatkan delapan departemen terkait, membagi kegiatannya dalam tiga kategori berdasarkan kematangan teknologi bagi wilayah pedesaan yaitu R&D, percontohan, dan diseminasi teknologi yang telah matang.

"Dalam kaitan ini, program DME mempunyai potensi untuk menjadi katalisator bagi perkembangan daerah terpencil dan tertinggal," ujar Bayu.

Disamping itu, dengan adanya diversifikasi energi berbahan sumber daya terbarukan pada desa-desa Indonesia, program DME juga meiliki potensi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (BBM) nasional dan memberikan dampak positif terhadap upaya penanggulangan masalah iklim.

Robot dengan Otak Tikus


Roda dengan motor penggerak ini tersusun dari syaraf tikus yang berfungsi mengendalikan robot (Foto: Atomic)

LONDON - Robot umumnya dibangun dari gabungan komponen elektronik dan perangkat canggih. Namun tim ilmuwan dari University of Reading di London baru-baru ini menciptakan sebuah robot mungil yang dikendalikan oleh syaraf tikus.

Robot tersebut terdiri dari sebuah komponen berbentuk seperti roda dengan motor penggerak dan sensor ultrasound proximity untuk mendeteksi keadaan.

Kemampuan ini memungkinkan robot bisa menghindar jika ada tembok atau benda lain yang menghalangi jalannya. Demikian keterangan yang dikutip dari Atomic, Jumat (11/9/2009).

Yang membuatnya menarik, robot sederhana ini tidak dikontrol oleh onboard circuit board seperti robot pada umumnya, melainkan digerakkan oleh kultur syaraf tikus yang dihubungkan melalui link Bluetooth.

Dengan mengambil sampel syaraf tikus sebagai hewan percobaan, studi ini ditujukan untuk menentukan kemampuan syaraf manusia dalam mempelajari dan mengingat sifat dan aktivitas tertentu. Hasil dari tes ini pun sangat potensial dalam memberikan pandangan baru soal macam-macam penyakit.

Robot Bantu Memahami Perubahan Cuaca

Benthic Rover berjalan di dasar laut mengumpulkan data mengenai kehidupan di dalam laut (Foto: TreeHugger)

WASHINGTON - Perkembangan teknologi tinggi menghasilkan robot canggih yang bisa beroperasi di kedalaman laut. Robot yang dinamakan Benthic Rover ini berjalan di sepanjang dasar laut California dan mengumpulkan data mengenai kehidupan laut untuk mengulik fenomena perubahan cuaca.

TreeHugger
, Jumat (11/9/2009) melansir, penemuan robot ini tak hanya membantu ilmuwan untuk memahami lebih dalam soal kehidupan laut. Data yang dikumpulkan Benthic Rover juga sangat membantu memahami bahwa kenaikan suhu laut akibat perubahan cuaca dapat mempengaruhi ekosistem bahari.

Benthic Rover merupakan hasil proyek yang dikerjakan seorang teknisi bernama Alana Sherman dan ahli biologi Ken Smith, bekerja sama dengan tim ilmuwan lainnya.

Mereka merancang Benthic Rover agar bisa berjalan merayap di dasar laut dengan kecepatan satu meter per menit. Robot ini akan berhenti setiap beberapa langkah, mengumpulkan informasi dari sampel lumpur, kadar oksigen, sumber makanan laut, dan lain sebagainya.

Dengan memahami keadaan laut, para ilmuwan juga bisa mengulik lebih jauh soal perubahan cuaca. Disadari atau tidak, perubahan cuaca yang terjadi dapat ditemukan jejak informasinya dengan menganalisa kehidupan bawah laut.

Untuk sekarang ini, Benthic Rover baru diberi tugas untuk menganalisa keadaan laut California dan sekitarnya. Tahun depan, para ilmuwan berharap Benthic Rover bisa menyambangi laut Antartika.

Misteri Pasir Hisap

Dapat menghisap manusia ke lubang tak berdasar

Pasir hidup adalah mekanisme paling unik alam semesta, ia mungkin terpendam di pantai tepi sungai atau bahkan mungkin di halaman belakang sekitarnya, dengan tenang menunggu orang-orang mendekat, membuat orang sulit maju ataupun mundur.

Pada tahun 1692, di pelabuhan Jamaika, pernah terjadi pasir hidup yang terbentuk dari larutan tanah akibat gempa, belakangan menyebabkan 1/3 kota hilang, dan tragedi yang menewaskan 2000 jiwa manusia.

Danau yang tampak tenang di selatan Inggris, fyord atau teluk sempit di Alaska yang indah tapi berbahaya dan daerah lainnya pernah terjadi peristiwa manusia terperangkap ke dalam pasir hidup.

Namun, sebagian besar orang kerap tidak pernah menjumpai pasir hidup, apalagi menyaksikan sendiri orang terperosok ke dalam pasir hidup atau mengalaminya sendiri. Kesan orang-orang terhadap pasir hidup terutama berdasarkan berbagai film yang ditontonnya. Suasana atau pemandangan yang diciptakan dalam film melukiskan pasir hidup adalah suatu momok yang dapat menghisap manusia ke lubang tak berdasar.



Akan larut jika permukan pasir hisap terganggu

Seorang ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda yakni Daniel Bonn pernah menemui seorang gembala setempat. Sang gembala menunjuk pasir hisap sambil berkata pada Bonn, bahwa pernah ada unta terperosok ke dalam kemudian lenyap tak berbekas.

Lalu segera ia melakukan penyelidikan terkait setelah kembai ke negaranya. Ia membawa sampel pasir ke Belanda dan menganalisis komposisinya. Setelah menemukan bahwa campuran tersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam, Bonn bersama timnya membuat tiruan pasir hisap dalam jumlah besar.

Ia mengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskan pemandangan pasir hisap yang menelan manusia itu, dan mendapati bahwa gambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru.

Kemudian, di dalam laboratoriumnya, Bonn mencampurkan pasir, tanah liat dan air garam, membentuk sebuah maket pasir hidup dalam ruangan kecil untuk diteliti. Setelah percobaan secara berulang-ulang, personel peneliti yang dipimpin Bonn mendapati, bahwa perlu waktu beberapa hari untuk membuat pasir menjadi lengket.

Sebaliknya sangat mudah kalau hendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberi tekanan yang pas di permukaannya. Permukaannya akan segera “larut” dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akan menjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal juga akan merosot ke bawah dengan cepat.

Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu, lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyek terperosok lebih jauh.


Butuh kekuatan mengangkat sebuah mobil

Menurut hasil penelitian, bahwa orang yang terperosok ke dalam pasir hisap umumnya tidak bisa bergerak, densitas pasir yang meningkat kemudian merekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalam pasir hisap tersebut, membentuk tekanan yang sangat besas pada tubuh, membuat kita sangat sulit mengeluarkan tenaga.

Orang yang sangat besar tenaganya sekalipun juga sulit dalam waktu singkat bisa mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut. Setelah di kalkulasi peneliti terkait, bahwa untuk mengeluarkan satu kaki korban yang terperangkap dengan kecepatan 1 cm/ detik saja butuh kekuatan 100 ribu Newton, atau kurang lebih setara dengan kekuatan mengangkat sebuah mobil ukuran sedang.

Kecuali dibantu dengan mobil Derek, jika tidak sulit sekali mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut dalam waktu singkat. Hasil penelitian terkait juga menunjukan, menurut hitungan kekuatan ini, jika secara paksa menyeret korban, maka sebelum pasir hisap “melepaskan” korban yang terperangkap, tubuh korban sudah putus tertarik oleh kekuatan yang besar itu.

Resiko yang diakibatkan tindakan demikian jauh lebih berbahaya dibanding membiarkan korban tetap berada dalam pasir hisap tersebut untuk sementara waktu.


Bagaimana menyelamatkan diri dari perangkap

Sebenarnya sebagian besar pasir hisap tidak jauh berbeda dengan pasir pada umumnya, tidak menyeramkan sebagaimana yang dilukiskan dalam film. Secara prinsipal, ia hanya pasir yang telah diresapi air, karena friksi (gaya gesek) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadi campuran pasir dan air setengah cair yang sulit mendukung. Pasir hidup biasanya dijumpai di sekitar pantai.

Menurut Benn, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hisap dapat menenggelamkan manusia (mati tenggelam), yaitu ketika bagian kepala lebih dulu masuk ke dalam, namun kemungkinan terperosok dengan cara demikian sangat kecil. Orang yang terperosok ke dalam pasir hisap hanya merasakan sedikit tekanan pada bagian dada, agak sulit bernapas, tidak akan mengancam jiwa. Air pasang di dekat pasir hidup barulah musuh yang menakutkan bagi korban yang terperangkap.

Orang-orang keliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki bisa melonggarkan pasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian dapat membantu anggota badan untuk keluar dari dalam pasir. Ilmuwan terkait menuturkan, sebetulnya bukan begitu, gerakan demikian hanya akan mempercepat endapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hisap, meronta membabi buta hanya akan membuat korban terperosok lebih dalam.


Benn mengatakan, “cara untuk terlepas dari pasir hisap tetap ada, yaitu korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur.

Selain itu, sang korban juga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secara perlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hisap.

Selain itu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok ke dalam pasir hisap, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian, tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang.

Selain itu peneliti juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yang berdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap bisa mengapung di atas pasir hidup. Dalam percobaan terkait, mereka kemudian meletakkan bola aluminium yang berdensitas 2.7g/mililiter di atas permukaan pasir hisap.

Dan meskipun densitasnya lebih besar dari pasir hidup. Namun karena mendapat pengaruh daya apung pasir hisap dan tegangan pasir, maka bola aluminium tetap bisa dengan tenang berada di permukaan pasir hidup. Bola tersebut tidak tenggelam hingga para peneliti menggetarkan pasir hisap dan membuat gerakan yang menyebabkan campuran lebih cair. Ketika melakukan hal ini, bola aluminium benar-benar seluruhnya tenggelam.

Namun saat menggunakan bola aluminium yang memiliki kerapatan sama dengan manusia yang berarti lebih rendah daripada kerapatan pasir hisap, bola tersebut tidak pernah tenggelam walaupun campuran diperlakukan dengan kasar.

Jatuhnya objek ke pasir hisap menyebabkan pastikel pasir bercampur air kehilangan kestabilan. Jika terus diberi tekanan, campuran tersebut akan berubah menjadi lebih cair di permukaan dan sangat padat di dasarnya.

“Semakin besar tekanannya, semakin banyak cairan yang terbentuk di pasir hisap sehingga gerakan korban membuatnya terperosok semakin dalam,” kata Daniel Bonn, pemimpin penelitian dari University of Amsterdam sebagaimana ditulis dalam jurnal Nature.

Berdasarkan pengukuran terhadap peralatan aluminium ini, meningkatkan tekanan fisik ke partikel sebesar 1 persen menyebabkan kecepatan tenggelamnya naik sejuta kali. Bonn menambahkan bahwa menarik benda dari pasir pada tahap ini membutuhkan kekuatan setara mengangkat mobil berukuran menengah.


Sabar dan tenang

“Yang paling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jika ditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.

Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn.

Sarannya, tetaplah tenang dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn juga menyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.

Saran tersebut kemungkinan besar benar. Buktinya, bola aluminium kedua dalam percobaan ini tidak tenggelam lebih dari setengah bagian. Meskipun bola tersebut hanya empat milimeter diameternya, kerapatannya sama dengan manusia sehingga bisa digunakan sebagai model manusia.

Ilmuwan Ciptakan Sperma dari Sel Punca


BRISBANE -- Para ilmuwan dari Universitas Newcastle (Inggris) dan North East England Stem Cell Institute (NESCI) mengaku telah berhasil menciptakan sperma manusia di laboratorium menggunakan teknik embrio sel punca. seperti dikutip dari jaringan berita ABC dan AFP, Jumat (10/7), tim peneliti yang diketuai Professor Karim Nayernia ini menjelaskan bahwa penelitian mereka bertujuan mencari jalan keluar bagi pria yang mengalami kesulitan menghasilkan sel sperma. "Pencapaian dari penelitian ini sangatlah penting dalam upaya riset yang lebih dalam lagi tentang bagaimana sperma terbentuk. Ini juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ketidaksuburan pria, kenapa, dan apa yang memacunya," kata Nayernia.

Dengan pemahaman dan pendekatan yang lebih baik, katanya, pria yang dinyatakan tidak subur kelak akan tetap bisa menghasilkan keturunan secara genetik. Dalam eksperimen mereka, sel punca yang merupakan sel belum matang bisa dikembangkan menjadi sperma. Namun, pakar sperma dari Universitas Sheffield, Dr Allen Pacey, berpendapat bahwa sel sperma yang dihasilkan oleh tim Nayernia - yang dihasilkan dari embrio sel punca - lebih akurat disebut sebagai 'spermatozoa' alih-alih sperma. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Stem Cells and Development.

Ilmuwan Argentina-Brazil Temukan Mekanisme Ingatan Jangka-Panjang


RIO DE JANEIRO--Satu tim peneliti Argentina dan Brazil membuat temuan penting mengenai peran "neurotransmitter dopamine" dalam penguatan daya ingatan, demikian pengumumkan "Pontififcal Catholic University of Rio Grande do Sul (PUC-RS), Jumat.

Penelitian tersebut juga diterbitkan di dalam majalah "Science", terbitan Jumat. Penilitian itu berlangsung dua tahun dan dipimpin oleh para profesor PUC-RS, Martin Cammarota, Janine Rossato, Lia Bevilaqua dan Ivan Izquierdo, serta Profesor Jorge Media, yang sedang berkunjung, dari Buenos Aires University.

Dalam studi itu, para ilmuwan tersebut berhasil memperlihatkan melalui percobaan biokimia pada tikus bahwa "dopamine" bertanggung jawab atas ingatan dan tak-terlupakannya peristiwa trauma jangka-panjang.

Menurut para ilmuwan tersebut, 12 jam setelah peristiwa penting terjadi --dalam percobaan, semua tikus dijadikan objek sengatan listrik-- otak menghasilakn dosis tinggi "dopamine", yang membuat semua tikus ingat pengalaman menyakitkan itu untuk jangka waktu lama.

Namun jika otak tikus tak menghasilkan "dopamine" pada tahap itu, kejadian tersebut terlupakan, dan semua tikus takkan menghindari sengatan listrik kedua.Gangguan itu dapat menjelaskan mengapa banyak orang tertentu, seperti pecandu narkotika, berkeras untuk melakukan prilaku yang merusak kendati dampaknya negatif.

Menurut Profesor Cammarota, dengan mengetahui bagaimana ingatan mengenai peristiwa itu terjadi, para ilmuwan mungkin, pada masa depan, menghasilkan obat untuk membantu pasien gangguan daya kognitif, seperti penyakit Alzheimer, dan atau prilaku yang tak-menyesuaikan diri terus-menerus, seperti kecanduan narkotika.

Ketahuan! Markas Alien di dasar Danau di Rusia

Pada Juli 2009, Pemerintah Rusia secara resmi merilis dokumen rahasia militer mengenai UFO mengikuti langkah beberapa negara lain di dunia. Dalam laporannya, militer Rusia menyebut bahwa UFO atau makhluk asing tidak dikenal ternyata sering dijumpai di perairan.

Beberapa laporan tersebut menyinggung adanya peristiwa perjumpaan dengan makhluk tidak dikenal di beberapa danau misterius di wilayah eks Sovyet.

Ilustrasi

Sebenarnya, lama sebelum pemerintah Rusia merilis dokumen rahasia tersebut, sudah ada beberapa laporan dari berbagai saksi mata yang mengindikasikan adanya makhluk tidak dikenal di danau-danau di wilayah eks Sovyet.

Laporan paling awal datang pada awal tahun 1900an. Pada waktu itu sekelompok pemuda sedang menyelam di sebuah danau di Georgia dimana mereka menemukan sebuah gua bawah air yang dipenuhi dengan kerangka manusia. Anehnya, masing-masing kerangka memilki tinggi sekitar tiga meter.

Penemuan serupa juga pernah terjadi disebuah danau bernama Issik Kul yang terdapat di sebelah utara pegunungan Tian Shan di Kyrgyzstan, masih di sekitar Rusia. Ketika mendengar nama Issik kul, kita mungkin akan segera terbayang dengan sebuah tempat misterius dari episode Lord of the ring.

Namun bertolak belakang dengan namanya yang terkesan angker, arti kata Issik kul sesungguhnya adalah “air hangat”. Nama ini diberikan mengingat karakteristik unik yang ada padanya. Walaupun ia dikelilingi oleh bukit-bukit bersalju, air danau ini tidak pernah membeku.

Pada tahun 1930an, seorang pria bersama beberapa temannya sedang menjelajahi gua-gua disekitar danau Issik Kul. Di salah satu gua mereka menemukan tiga kerangka manusia, masing-masing setinggi tiga meter. Yang aneh dari kerangka ini bukan hanya tinggi badannya, namun juga ditemukan peralatan berbentuk sayap kelelawar dari perak yang dipakai oleh masing-masing kerangka.

Di lain tempat, pada awal tahun 1990an, seorang pria bernama D Povaliyayev sedang melakukan olahraga Hang Gliding di kota Kavgolov, Leningrad. Kota itu memiliki beberapa danau. Dan ia sedang berada di atas salah satunya. Ketika ia sedang melayang diatas danau tersebut, ia melihat objek seperti tiga ekor ikan raksasa sedang berenang di danau itu.

Ia menurunkan ketinggiannya dan akhirnya bisa melihat dengan jelas bahwa tiga objek tersebut ternyata tiga perenang dengan ukuran badan luar biasa dan mengenakan pakaian perak. Kisah ini kemudian juga diceritakan dalam bukunya yang berjudul “Letuchi Golladets” atau “Flying Dutchman” yang diterbitkan tahun 1995.

Disinilah sepertinya kesaksian-kesaksian para saksi ini mendapat peneguhan dari pemerintah Rusia. Laporan militer yang dirilis menceritakan satu peristiwa serupa di danau Baikal. Seperti diketahui, danau Baikal adalah danau terdalam di dunia dan dianggap sebagai salah satu danau paling misterius di dunia.

Para turis sering melihat objek dan cahaya aneh melayang diatas danau ini. Menurut dokumen angkatan laut Rusia, suatu hari pada tahun 1982, angkatan laut Rusia sedang melakukan latihan penyelaman rutin di Baikal. Pada saat latihan dilakukan, Para penyelam Rusia melihat objek-objek aneh yang sedang berenang di dalam danau di kedalaman 50 meter.

Objek-objek itu ternyata sepuluh perenang yang berpakaian perak. Dan yang luar biasa, masing-masing perenang memiliki tinggi sekitar tiga meter dan tidak terlihat menggunakan peralatan menyelam apapun.

Dikejutkan oleh situasi tersebut, komandan angkatan laut segera memerintahkan untuk menangkap paling tidak salah satu penyelam misterius tersebut. Tujuh penyelam Rusia segera diperintahkan untuk terjun.

Dalam usaha ini, para penyelam tersebut masuk ke level kedalaman yang luar biasa. Namun tiba-tiba ada sebuah kekuatan yang tidak terlihat mendorong para penyelam Rusia kembali ke permukaan.

Menurut prosedur keselamatan, para penyelam yang baru muncul dari kedalaman harus segera masuk ke ruang dekompresi untuk menyesuaikan tekanan udara di tubuh mereka. Tiga penyelam Rusia tewas akibat terlambat di dekompresi.

Sampai saat ini, identitas para raksasa tersebut masih menjadi pertanyaan besar. Apakah mereka alien yang membangun markas rahasia di dasar danau-danau eks Sovyet ?

Menariknya lagi, Bangsa Kyrgyztan memiliki sebuah legenda yang menceritakan adanya sebuah kota didasar danau yang dipimpin oleh raja bernama Ossounes. Apakah legenda ini berdasarkan pada kisah nyata ? Mungkin kita tak akan pernah tahu.

Sumber :
Zuse MarafaYunianto - superavideo.wordpress.com

Mata uang aneh yang Pernah ada di Dunia

9. Uang dari lembaran kayu (Jerman)

Pernah digunakan sebagai uang darurat di jerman semasa pemulihan pasca Perang Dunia I. Saking daruratnya, uang dicetak juga dari alumunium foil, kain sutra, bahkan kartu remi sisa-sisa perang. Seorang kolektor pasti bakal berani membayar mahal untuk uang2 aneh ini, yang paling mahal adalah batu yang dicetak jadi uang koin pada masa tersebut.

8. Uang dengan ancaman hukuman mati (amerika, saat masih dijajah inggris)

US Dollar memang telah menjadi mata uang yang paling stabil dan dianggap sebagai safe heaven currency. Jika dilihat dari sejarahnya, mata uang ini telah banyak berpengalaman dalam memerangi para pemalsu. Pada masa-masa awal penjajahan Inggris, sangatlah mudah untuk mencetak uang karena banyak alat cetak beredar dan desain cetakan uang tidaklah terlalu rumit seperti sekarang.

Tapi saking mudahnya, para pemalsu juga bisa mencetak sendiri. Bagaimana cara pemerintah saat itu untuk memberikan ancaman keras kepada para pemalsu? Dengan mencetak “To Counterfeit is Death” atau hukuman mati untuk pemalsuan. Sepertinya daripada “In God We Trust” lebih cocok “In The Death Penalty We Trust”.

Kalau inget, pada era 90an ke bawah di negara kita uang kertasnya juga masih mencantumkan ancaman… ada yang inget ancamannya?

7. Uang kumpulan voucher (vietnam)

Jika kita pernah berpikir bahwa uang bisa membeli segalanya, ternyata tidak. Uang Vietnam di tahun 70an ini berlaku sebagai kumpulan potongan voucher yang hanya bisa digunakan untuk membeli pakaian dan perlengkapannya.

Mungkin jika kita harus memotong salah satu bagian untuk membayar baju, sebagian lagi untuk membayar celana, dan sebagian lagi untuk ikat pinggang.

6. Mata Uang berbentuk komoditas

Garam adalah salah satu barang tertua yang digunakan sebagai pembayaran. Sebenarnya, kata “salary” (gaji) berasal dari bahasa Latin “salarium” yaitu uang yang telah dibayarkan kepada prajurit Roma untuk membeli garam.

Garam juga juga digunakan sebagai alat tukar (mata uang) utama di gurun Sahara selama berabad-abad, dan digunakan secara luas di seluruh Afrika Timur. Biasanya, seseorang pada masa itu akan menjilati garam satu blok untuk memastikan garam tersebut asli dan memutuskan untuk membuat pecahan dari blok itu sebagai pecahan uang kecil.

Balok garam pada gambar berusia 1500 tahun.

Mata uang unik lainnya adalah :

  • “RENG”, uang berbentuk bola benang yang dibungkus dalam sabut kelapa. Digunakan jama dulu di Kepuluan Solomon.
  • Kakao digunakan di seluruh Meksiko dan Amerika Tengah
  • Keju Parmigiano Reggiano , bahkan bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman di Italia

5. Uang pecahan terbesar (Hungaria)

Inilah pecahan mata uang pemegang rekor sampai saat ini. Dicetak oleh Hungaria pada tahun 1946 dengan nominal 100,000,000,000,000,000,000 Pengo. Ya! Seratus juta triliun Pengo dengan kurs saat itu hanya sekitar 20 US cent. Lihat saja, sampai jumlah nolnya pun tidak mungkin tercetak di sana.

4. Modifikasi Uang Karena Kudeta (Zaire)

Saat rezim Joseph Mobutu dikudeta pada tahun 1997 di Zaire (yang sekarang bernamaThe Democratic Republic of the Congo) Pemerintahan yang baru saat itu terlalu sibuk untuk mendesain dan mencetak uang baru selain karena jumlah uang saat itu terbatas pula.

Lho! Memangnya kudeta pemerintahan harus melahirkan kudeta uang kertas pula? Ternyata yang yang beredar saat itu bergambar Joseph Mobutu. Ya sudah deh, uangnya dimodifikasi. Seperti apa hasilnya?

3. Kulit tupai (Rusia)

Di beberapa abad silam, kulit tupai merupakan uang yang sah digunakan di Rusia. Bahkan beberapa bagian dari tupai mati ini seperti kuping, hidung, dan kuku-kukunya berfungsi sebagai “receh”. Kemungkinan Rusia saat itu bisa terbebas dari penyakit-penyakit yang ditularkan satwa.

2. Koin perak plus bonus air suci (Kep. Palau)

Jika di uang kertas USD ada “In God We Trust”, negara kepulauan Palau selangkah lebih maju. Negara ini pada tahun 2007 mencetak koin perak dengan gambar perawan suci dan menyertakan bonus botol kecil berisi beberapa tetes air suci dari sebuah mata air suci di Lourdes Perancis.

Negara ini pernah pula menyertakan mutiara, bahkan batu meteor pada uang koinnya. Perak dan air suci, hmm apakah negara ini ada masalah dengan serangan vampire dan werewolf ?

1. Uang dari batu (Pulau Yap, Kep. Solomon)

Di pulau Yap, sebuah pulau di Kepulauan Solomon, Anda akan menemukan “uang” terbesar dan teraneh di dunia : batu rai (semacam batu kapur). Uang ini berbentuk lingkarang dengan diameter 12 kaki dan berat 8 ton.

Entah sejarah atau kepercayaan apa yang menyebabkan masyarakat di Pulau Yap ini sangat mensakralkan batu ini, mungkin sama seperti masyarakan modern sangat mengagungkan batu emas.

Karena jenis batu ini tidak bisa ditemui di Pulau Yap, masyarakat Pulau Yap rela mengorbankan nyawa mereka untuk berpetualang mencari batu ini.
Tahukah kamu? Nilai nominal dari batu ini dinilai bukan hanya berdasarkan ukuran, tapi juga dinilai berdasarkan pengorbanan mendatangkannya ke Pulau Yap, termasuk jumlah nyawa yang melayang karena pengorbanan tersebut.

Karena bentuknya besar, uang ini dibiarkan tergeletak di luar rumah pemiliknya, bahkan kadang di hutan. Meski tergeletak di mana saja, orang2 pasti mengetahui siapa pemiliknya saat ini. Apabila terjadi pergantian kepemilikan, akan dilakukan dalam upacara tertentu.

Tentu saja itu jaman dulu. Pemerintah setempat telah melarang batu-batu uang ini keluar dari Pulau. Tapi setidaknya kamu bisa jumpai uang antik ini di lobi Bank of Canada di Ottawa.

Sumber :
Zuse MarafaYunianto – superavideo.wordpress.com

MyPosts