
BBC Memberitakan, Baru-baru ini, para astronom Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan molekul karbon pertama di luar angkasa dengan menggunakan teleskop, Spitzer.
Molekul karbon yang dinamai Buckyballs itu berbentuk seperti bola sepak, lengkap dengan bidang segi lima di kulitnya. Molekul itu diberi nama Buckyballs sesuai dengan nama arsitek kubah geodesi yang bernama Buckminster Fuller.
Buckyballs sebelumnya diyakini berada (mengapung) di luar angkasa. Dan molekul tersebut telah diamati sejak 25 tahun lalu di labolatorium. Sayang, pengamatan terhenti karena Buckyballs tidak terdeteksi lagi hingga saat ini ditemukan kembali.
“Kami menemukan molekul yang sekarang diketahui sebagai molekul terbesar yang eksis di luar angkasa,” ujar astronom Jan Cami dari University of Western Ontario, Kanada dan Institut SETI di Mountain View, California, Kamis waktu setempat.
“Kami sangat senang dengan ditemukannya molekul ini. Sebab, molekul ini memiliki keunikan pada sifatnya yang menjadikan mereka memiliki peranan penting dalam segala macam proses fisika dan kimia yang terjadi di ruang angkasa,” lanjut Cami yang menuliskan penemuan tersebut di jurnal science online.
Buckyballs tersusun dari 60 atom karbon tiga dimensi dengan struktur bola. Pola bola yang berupa segi enam dan segi lima seperti yang terdapat pada bola sepak.
Sejak Dulu Sebelumnya pada 1970 di Jepang, seorang profesor bernama Eiji Osawa telah memprediksikan keberadaan buckyballs. Namun, mereka belum mengamatinya sampai pengamatan pertama di laboratorium percobaan pada 1985.
Peneliti menyimulasikan kondisi penuaan di atmosfer bintang raksasa yang kaya karbon, dimana rantai karbonnya telah terdeteksi. Anehnya, percobaan ini menyebabkan pembentukan buckminsterfullerenes dalam jumlah besar.
Molekul-molekul ini ditemukan di bumi pada jelaga lilin, lapisan batu, dan meteorit.
Studi tentang fullerene dan molekul yang masih dalam kerabatnya telah tumbuh menjadi sebuah bidang penelitian yang maju karena kekuatan unik molekul tersebut berupa unsur kimia yang luar biasa dan sifat fisik yang unik.
Aplikasi yang potensial menggunakan molekul ini di antaranya, yaitu baja, pengiriman (transportasi) obat, dan teknologi superkonduktor.
Sir Harry Kroto yang berbagi Penghargaan Nobel 1996 di bidang kimia dengan Bob Curl dan Rick Smalley dalam penemuan buckyballs berkata
“Ini merupakan terobosan paling menarik dan memberikan bukti meyakinkan bahwa buckyball telah lama ada, sejak zaman dahulu di gelap relung dari galaksi kita.”. (ar/inl/kj) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar