![]() |
model : ahmad raditya cahya baswara TSC L25 |
Lihatlah sekelilingmu, ada barang-barang kebutuhan manusia: lampu bohlam, lampu neon, laptop, mouse, stempel, lem, kamera, jam tangan, jam meja, jam dinding, baterai, botol minuman, semuanya sajalah. Tahu itu semua hasil dari apa? Betul, penelitian!
Kita pernah mendengar atau membaca begini, "menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli,...". Para ahli? Wow mereka tentunya berwajah serius, berambut gondrong, berkacamata,tidak pernah mandi identik dengan nglembur, dan sebagainya.
Kita pernah mendengar atau membaca begini, "menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli,...". Para ahli? Wow mereka tentunya berwajah serius, berambut gondrong, berkacamata,
Sebut saja Edison, penemu bohlam lampu. Konon baru setelah sekitar 1000 kali percobaan, untuk terakhirnya baru bisa menemukan lampu pijar. Ckckck...
Einstein dengan 'pemikiran cemerlang'nya bisa merumuskan teori relativitas. Masih banyak penemu-penemu yang menurut kita 'para ahli' itu.
Sesempit itukah arti dari para ahli? Mendefinisikan 'ahli' tergantung dari sudut apa yang dipakai. Tetapi secara umum, 'ahli' bermakna mempunyai kemampuan khusus di bidang tertentu. Ahli kimia berarti jago dalam bidang kimia.
Lalu, apakah kita termasuk para ahli? Apakah kita cukup pandai dengan ilmu tertentu? Tidak? Kalau tidak, apakah kita tidak bisa membuat suatu penelitian?
Belum tentu! Walaupun kita belum merasa jago, tetapi kita bisa kok melakukan penelitian sederhana. Asalkan penelitian yang kita lakukan masih dalam kategori ilmiah. Untuk itu perlu belajar melakukan penelitian ilmiah. Ilmiah atau tidaknya suatu penelitian, dilihat dari cara menelitinya, apakah dilakukan dengan suatu metode ilmiah atau tidak.
Lalu adakah guna kita meneliti? Banyak. Selain mengasah otak kita agar selalu mempunyai pola pikir ilmiah, secara praktis penelitian akan berguna bagi masyarakat sekitar. Nah, untuk kita yang belum mengenal bagaimana meneliti itu, berikut ada beberapa tahap yang bisa menjadi panduan meneliti secara sederhana.
- Pilih tema penelitianmu, langkah ini memang bagian yang paling sulit, namun pilihlah topik yang menarik minat kamu untuk mempelajarinya lebih dalam. Umumnya ide-ide datang ketika kamu sedang melakukan hobi atau tertarik terhadap hal-hal unik di sekitar lingkunganmu. Hal yang paling penting ketika memilih tema atau sebuah masalah adalah bahwa hal itu bisa dijawab melalui penelitian ilmiah. Jangan melakukan penelitian yang jawaban akhir hanya berupa 'ya' atau 'tidak' tanpa penjelasan.
- Teliti tema penelitianmu, pergilah ke perpustakaan atau carilah data sebanyak-banyaknya di internet. Selalu bertanya 'mengapa ...' atau 'bagaimana jika ...'. Carilah hasil-hasil yang tidak terjawab dan tidak dijelaskan, dan carilah pembimbing untuk membantumu menemukan jawabannya.
- Fokus terhadap tema, berpikir sistematis terhadap penelusuran dan pencarian masalah.
- Rencanakan penelitianmu, tulislah rencana penelitianmu. Gambarkan bagaimana kamu akan melakukan eksperimen atau mencari data primer dan sekunder (metode penelitian yang digunakan). Amatilah perkembangan dari setiap tahap penelitian yang kamu lakukan, dan buatlah parameter yang tepat untuk tujuan maupun hasil penelitianmu.
- Konsultasikan dengan pembimbingmu, jika membutuhkan bantuan dalam proses penelitianmu, maka konsultasikan dengan guru atau pembimbingmu guna mendapatkan pandangan atau solusi lain.
- Fokus terhadap penelitian, tetap berpegang terhadap catatan atau data rinci hasil penelitian. Buatlah ukuran / parameter dan hasil observasi dalam sebuah buku khusus, jangan hanya mengandalkan ingatan semata. Buatlah tabel data atau diagram untuk menggambarkan data kuantitatif.
- Menganalisa hasil penelitianmu, ketika kamu melengkapi hasil percobaan. Gunakan grafik tepat guna untuk membuat gambaran dari data penelitianmu. Identifikasi pola yang ada. Hal ini akan membantumu untuk menjawab pertanyaan yang sulit. Apakah hasil penelitianmu berdasarkan langkah yang tepat setiap waktu? Patut diingat, kesalahan intepretasi adalah salah satu kunci bahwa peneliti harus selalu belajar.
- Gambarkan hasil penelitianmu, apakah variabel yang kamu coba sudah sesuai dengan standar yang kamu gunakan? Apakah kamu sudah cukup mengumpulkan data, apakah kamu membutuhkan bimbingan lebih jauh? Tetap buka pikiran jika hasil penelitian tidak sesuai dengan teori. Jika hasil penelitianmu tidak mendukung teorimu, jangan khawatir karena itu kadang terjadi, coba cari dan jelaskan faktor-faktor yang membuat hasil penelitianmu berbeda dengan hipotesismu.
Mudah bukan? Langkah-langkah tersebut baru dalam tahap pengenalan bagaimana melakukan penelitian secara sederhana. Dalam arti bukan seperti penelitian para ahli yang memang sudah sangat teruji. Tetapi bagaimanapun juga, penelitian harus bisa kita kuasai. Hingga pada akhirnya kita bisa menciptakan sesuatu yang baru yang berguna untuk kehidupan di masa depan.
(sumber: buku panduan LKIR LIPI ke-42 tahun 2010)
mas yan,
BalasHapustolong di kasih judul ya...