LKIS kota Yogyakarta 2010


Alhamdulillah, TSC kembali mengukir prestasi. Kali ini di ajang Lomba Karya Ilmiah Siswa Kota Yogyakarta. Ajang yang diadakan oleh dinas pendidikan kota Yogyakarta dan disponsori oleh lembaga bimbingan bahasa Inggris Real English ini ditujukan untuk siswa kelas satu dan dua SMA serta mempunyai visi jangka panjang untuk mempersiapkan siswa kota Yogyakarta menuju Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia atau OPSI, sehingga teknis pelaksanaannya juga mengikuti teknis pelaksanaan OPSI.

Pengumpulan naskah dilakukan di dinas pendidikan kota Yogyakarta sampai tanggal 14 Mei 2010, kemudian dilakukan seleksi finalis yang berhak mengikuti gelar poster di Real English pada Sabtu 22 Mei 2010. Secara keseluruhan, ada 48 karya yang berhak mengikuti gelar poster, yaitu 15 dari bidang IPSK, 16 dari bidang matematika-IT computer-teknik dan 17 dari bidang IPA. Alhamdulillah TSC berhasil meloloskan sepuluh karya ke gelar poster, dua di bidang IPA, satu di bidang IPS dan tujuh di bidang matematika-IT computer-teknik.

Gelar poster yang dilakukan di halaman Real English tersebut berlangsung meriah. Dibuka oleh kepala dinas pendidikan kota Yogyakarta H. Syamsuri, MM dan kemudian dilakukan pameran sekaligus penilaian terhadap poster dan presentasi poster tersebut di hadapan dewan juri yang sudah tidak diragukan lagi kredibilitasnya seperti bapak Prof. Dr. H. Soenjoto, Dip. HE, DEA dan bapak Ridi Ferdiana, ST, MT, MVP di bidang matematika-IT computer-teknik, kemudian Dr. Partini, SU, Dra. Endang Sih Prapti, MA, Drs. H. Mukhlis Ainuri, M. Hum di bidang IPSK, serta di bidang IPA tidak kalah mantapnya dewan juri yang terlibat adalah Dr. Heru Kuswanto, Dr. drh. Heru Nur Cahyo, M. Kes dan Dr. Sri Atun.

Tiba saatnya pengumuman finalis yang berhak mengikuti babak presentasi di depan dewan juri, 5 dari IPSK, 5 dari IPA dan 8 dari bidang matematika-IT computer-teknik. Di babak pamungkas ini, kembali TSC mendapat anugerah dengan masuknya kesepuluh finalis dari TSC. Namun tentu, anugerah terindah hari tersebut tiba saat pemenang akhirnya diumumkan.

Daftar Pemenang bidang IPA

JUARA KE

NAMA PENELITI

ASAL SEKOLAH

1

ANNISA FITRIANI

NINDA FRISKY

SMA N 1 YOGYAKARTA

2

SONDANG HAZEWINKEL SS

BERNADETTE RORO ARUM

SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA

3

POPPY PURNAMA SARI

SMA N 10 YOGYAKARTA

JUARA KE

JUDUL PENELITIAN

NILAI

1

PEMANFAATAN LIMBAH BATERAI SEBAGAI INOVASI PADA BIOROCK TECHNOLOGY UNTUK REHABILITASI TERUMBU KARANG

253

2

PEMANFAATAN EKSTRAK CAMPURAN DAUN DUWET DAN BIJI ALPUKAT SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DAN KOLESTEROL

234

3

EFEKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK DAUN KERINYU (Chromolaena odorata) TERHADAP KUTU Pseudococcus Sp

231

Daftar Pemenang bidang IPSK

JUARA KE

NAMA PENELITI

ASAL SEKOLAH

1

SHOFI FATIHATUN SHOLIHAH

SMA N 1 YOGYAKARTA

2

M I ATIKA PRIHASTUTI

SMA 8 YOGYAKARTA

3

ROSIKHOTIN QOYYIMAH

YOLANATI NISA’UR ROFIFAH

MA MU’ALLIMAT MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

JUARA KE

JUDUL PENELITIAN

NILAI

1

FENOMENA ARISAN SEPEDA MOTOR (Studi Kasus pada Aktivitas Arisan Motor di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

272

2

NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM BUDAYA SALAWATAN ROHANI KATOLIK PAGUYUBAN SANTI PUJAN, KEDUNGSARI, KULONPROGO, YOGYAKARTA

254

3

ASPEK MORAL REMAJA DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA TINJAUAN TEORI SEMIOTIK

253

Daftar Pemenang bidang matematika-IT computer-teknik

JUARA KE

NAMA PENELITI

ASAL SEKOLAH

1

AMIRUL ZAKIYA BRAVERY

TRI WIDYA LAKSANA PUTRA

SMA N 1 YOGYAKARTA

2

VERDIAZ REFIKHANATA

SMA N 1 YOGYAKARTA

3

IRFAN JOYO KUSUMO

SMA N 1 YOGYAKARTA

JUARA KE

JUDUL PENELITIAN

NILAI

1

REC (RUBBER, EBONITE, CERAMIC) (Studi terhadap Upaya Pengurangan Resiko Kecelakaan Kendaraan Bermotor pada Perlintasan Kereta Api)

179

2

APLIKASI PERHITUNGAN GEOMETRI PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN FASILITAS UMUM DENGAN MEMANFAATKAN RUMUS SEGI-N BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN DIAGONAL TERPANJANG

167

3

RUMUS PANJANG GARIS SEMBARANG PENGHUBUNG DUA SISI DI DALAM SEGITIGA

157

BIG ALHAMDULILLAH, karena semua juara satu dari tiga kategori disabet TSC semua, semua juara teknik dibabat TSC dan enam dari sembilan pemenang adalah anak TSC. Memang, semakin tinggi pohon, semakin besar terpaan anginnya. Ini pula yang dialami TSC kini, banyak yang memberi anggapan miring menyusul berkibarnya TSC di LKIS. Sekedar konfirmasi, bagi siapa pun yang berusaha suudzon dengan TSC, asal anda tahu, kami sudah mempersiapkan setiap karya dengan matang dan lama, serta memang sudah OPSI oriented, sehingga hal tersebut yang menjadi poin kunci kami, yaitu fokus, tekun dan jeli dalam memecahkan masalah. Kami akan buktikan bahwa kami tidak hanya jago kandang saja, tapi lihat saja di ajang OPSI nanti, semoga hasilnya lebih maksimal lagi. Teladan Jayamahe!

5 komentar:

  1. ass
    pada saat gelar poster di real englis pd tgl 22 mei 2010 tu sistem penilaiannya gmn?
    kan di situ ada 3 juri yang menilai bagian sosial?tapi knp ko hanya 1 juri aja yang menilai hasil karya q?yang 2 kmn?
    dr hsl pengamatan q,ternyata hanya ada 5 peserta yang di datangin dan ditanya oleh 3 juri dan ternyata 5 perseta itu juga yang masuk final ...sedangkan peserta yang lain yang hanya di datangin 1 juri tidak ada yang masuk final...emang pada saat itu di adakan lmba poster/kry ilmiah?
    kl itu lmba KIR,semua peserta harus persentasi untuk membuktikan apakah hasil kry sendiri/tidak, pada saat persentasi apakah kita bisa mempertahankan argumen kita atau tidak...aku sangat yakin masih banyak peserta lain yang jauh lebih baik dari ke 5 finalis tersebut kl diadakan persentasi satu persatu.dan
    shrsnya 3 juri tersebut harus menilai satu persatu finalis, tapi kenyataannya ko tidak?hanya 5 psrta aja yang di nilai penuh oleh 3 juri yang lainnya tidak...
    saat pengumuman utk final aja tidak ada prosedur penilaiannya, dmn ltk ke unggulan mereka yang masuk dan dmn juga letak kesalahan meraka yg tidak msk...tapi pd saat itu tidak di sebutkan?shrsnya peneliannya jg bersifat transfaran...jgn sembunyi2 kaya siluman.
    tolong utk thn kdpnnya jgn kaya gitu..kl msh ky gitu, jogja tidak akan menghasilkan generasi yang berkualitas baik..saat lomba ,panitia juga jangan hanya melihat skolahan negri/swasta..lhtlah kry mereka.
    trima kasih

    By : Saifun SMA PIRI 2 yk.

    BalasHapus
  2. Assalamualaykum,

    ini dari Panitia LKIS kemarin yang kebetulan mampir di blog ini dan membaca komentar dan pertanyaan dari Dek Saifun dari SMA PIRI 2 Yk.

    Begini dek, Seperti yang sudah disampaikan oleh pengelola blog ini, bahwa LKIS sekarang (kemarin) mengacu pada sistem yang dilaksanakan dalam OPSI sesungguhnya. Harap dimengerti, sistemnya itu, mula-mula para dewan juri menilai karya berdasarkan apa yang peserta tulis dalam bentuk hardcopy yang dikirim. Kemudian pada saat hari gelar poster, kami (Panitia) membebaskan juri untuk dipersilakan melihat-lihat pameran peserta. Nah, terserah dewan juri, mau melihat poster siapa saja.

    Dan perlu diketahui, mungkin muncul dugaan bahwa juri2 tersebut ada hubungannya dengan peserta mungkin? Sama sekali tidak. Kita (panitia) mengundang dewan juri dari kalangan dosen universitas yang sudah tingkat nasional dan sangat berpengalaman di bidang pendidikan. Sehingga juri pun tahu bahwa dalam penilaian harus OBYEKTIF 100%.

    Nah, demikian pula pelaksanaan OPSI sesungguhnya di Jakarta itu. Sama persis dengan LKIS. Karena memang LKIS bertujuan untuk mempersiapkan kontingen Yogya dalam ajang OPSI.

    Maaf, jika poster adik Saifun hanya dikunjungi oleh satu juri. Dan saya yakin, pengamatan adik bahwa yang akan masuk ke babak presentasi adalah yang dikunjungi lengkap ketiga dosen adalah SALAH besar. Yang benar, yang dipanggil untuk presentasi itulah yang akan berpeluang menang.

    Kami tekankan lagi, mungkin dik Saifun hanya mendengar dari orang2 saja tanpa tahu sendiri. Kita tidak menyalahkan adik. Tidak perlu pula mempermasalahkan kemarin itu lomba poster apa KIR.

    Kronologis pergerakan dewan juri itu, setelah menilai karya, sudah bisa mengetahui karya2 yang memang berpotensi untuk dikembangkan. Sehingga sampai di ruang pameran, para juri bolah saja langsung kroscek dengan pesertanya yang berpotensi itu. Jangan kecil hati dek, menang kalah saat LKIS itu tidak begitu penting.

    Kejuaraan kemarin itu hanyalah sebagai penanda akhir acara LKIS dan pelengkap acara sebagai suatu perlombaan.

    Yang kurang beruntung (yang kalah) boleh saja tetap mengirimkan karyanya ke OPSI. Yang menang apa lagi, justru akan sangat merasa bertanggung jawab atas kemenangan di LKIS kemarin. Mereka bisa tidak menjadi juara di OPSI. Justru mereka lebih berat tanggungannya.

    Nah, kami melalui LKIS, mencoba untuk memfasilitasi peserta2 dari Kota Yogyakarta yang tertarik untuk melakukan penelitian.

    Semoga dek Saifun dapat menerima jawaban ini. Dan jangan berkecil hati. OPSI TETAP dan HANYA menunggu penelitian luar biasa dari anak2 Indonesia.

    Terimakasih, untuk blog ini yang sudah membuka ruang untuk meluruskan pandangan simpang siur yang tidak tentu.

    BalasHapus
  3. asslm, saya pengelola blog ini dan saya mengikuti perkembangan dari lomba ke lomba. Saya kemarin lihat gelar posternya. Kalau tidak salah penelitian adik Saifun itu yang tentang facebook ya? Maaf, tahun lalu ada tiga naskah LKIS Kota membahas facebook juga, MAN 1, SMAN 4 dan SMAN 6 dan yang dari MAN 1 sudah mendapat juara, jadi kalau membahas facebook lagi, mungkin juri tidak akan terlalu tertarik dengan penelitian adik, apalagi sudah satu tahun yang lalu. Saran saya, dari pada adik suudzon, konfirmasi langsung saja ke dewan juri, saya yakin mereka lebih terbuka dan faham dari saya. Bahkan saya heran penelitian facebook masuk lagi ke final LKIS, jadi adik harusnya bersyukur mendapat kesempatan mengikuti LKIS yang didesain seperti OPSI ini, hitung hitung sebagai latihan menghadapi OPSI sesungguhnya. Waslm

    BalasHapus

MyPosts